Dinas Pemberdayaan dan Perlindungan Perempuan dan Anak (DP3A) menggelar dialog sebagai upaya peningkatan atensi keterwakilan perempuan di ruang publik dan politik.

Kegiatan yang menghadirkan keterwakilan perempuan dari sejumlah partai politik (parpol) di Kota Parepare ini digelar di Balai Ainun Parepare, Jumat, (23/6/2023).

Ketua TP PKK Kota Parepare, Hj Erna Rasyid Taufan sebagai Pembicara pada kesempatan itu mendorong dan menginspirasi para keterwakilan perempuan dari berbagai parpol yang kini berstatus sebagai bakal calon legislatif (bacaleg) untuk berupaya menjadi bagian dalam pembangunan.

“Salah satu cara membangun Parepare adalah dengan menjadi Bacaleg. Semoga semuanya lolos dan kita semua dapat bersaing secara sehat dan tidak baku bombe (bermusuhan),” ujar Erna Rasyid, akronim politisi agamis ini.

Erna berlatar belakang Dai’ah ini juga memotivasi para Bacaleg perempuan ini agar percaya dengan ketentuan Allah. Ia pun melantunkan surah Ali Imran untuk menguatkan dorongan para Bacaleg perempuan dalam perjuangan sebagai bagian dalam pembangunan.

Kepala Bidang Kesetaraan Gender DP3A Parepare, Sriyanti Ambar menjelaskan tujuan kegiatan itu sebagai wujud komitmen Wali Kota Parepare, Taufan Pawe dalam peningkatan partisipasi perempuan dalam legislatif. “Selama ini kuota 30 persen perempuan di parlemen tidak pernah tercukupi sehingga kita berharap dengan kegiatan ini bisa mendorong tercukupinya kuota keterwakilan perempuan di parlemen,” ujar Sriyanti Ambar.

Hal senada juga dikatakan Plt Kepala DP3A Parepare, Wildana saat membuka kegiatan itu. “Ini adalah komitmen Bapak Wali dalam pengaurstamaan gender, mewujudkan pemerintahan yang baik dengan sasaran terwujudnya pembangunan yanh berkualitas dan responsif gender dengan memeperhatikan kearifan lokal,” kata Wildana.

Wildana juga menyebutkan, saat ini jumlah perempuan dalam pemerintahan di Parepare meningkat dalam menempati jabatan strategis. “Saat ini ada 8 perempuan yang mendapat jabatan strategis di pemerintahan sebagai wujud komitmen Bapak Wali kota dalam pengarustamaan gender,” ungkap Wildana.