PAREPARE, DP3A– Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) kota Parepare berkolaborasi dengan Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) kota Parepare bagikan puluhan makanan tambahan kepada anak balita yang mengalami stunting maupun wasting.

Pemberian Makanan Tambahan (PMT) tersebut diawali launching PMT yang dihadiri Sekeretaris Kecamatan Bacukiki Barat, PKK Kota, Kepala DP3A Kota Parepare, Kepala Bidang Kesetaraan Gender DP3A Kota Parepare, tim gizi, serta PKK tingkat kecamatan, kelurahan, dan PKK remaja. Hal tersebut sebagai bentuk pemulihan stunting yang disertai wasting, di Kantor Kecamatan Bacukiki Barat, 6 Desember 2021.

PMT yang berupa makanan yang telah diolah sesuai umur Balita, serta susu, diberikan langsung oleh TP PKK Kota Parepare, Tom DP3A Kota Parepare, tom gizi puskesmas, PKK Kecamatan, PKK kelurahan, dan PKK Remaja.

Sekretaris TP PKK kota Parepare, Wahyuni Chalik menerangkan untuk wilayah Kecamatan Bacukiki Barat terdapat 85 Anak dibawah Lima Tahun (Balita) yang diberikan makanan tambahan. Gerakan tersebut katanya untuk mencegah dan memulihkan kondisi  balita stunting serta kenurunkan angka stunting.

“Semoga ke depan tidak ada lagi balita stunting di Kota Parepare. Jadi,  yang diberikan makanan tambahan mereka yang balita stunting maupun Wasting. Sebab, makanan tambahan ini sudah diatur gizi dengan porsi yang cukup untuk balita stunting,” tambah Wahyuni Chalik.

Sementara, Kepala Bidang Kesetaraan Gender DP3A kota Parepare, Sriyanti Ambar menerangkan,  bantuan PMT tersebut berasal dari pemerintah provinsi Sulsel dan pemerintah Kota Parepare melalui DP3A Kota Parepare. Ia menyebutkan selain memberikan makanan, tim jiga melakukan penyuluhan tentang PMT untuk Balita sesuai dengan tingkatan umur, di tiga kecamatan Kota Parepare.

Ia menerangkan, memulai di kecamatan Bacukiki Barat, karena terdapat toga kelurahan di wilayah tersebut menjadi lokus stunting.

“Ada tiga kelurahan di wilayah kecamatan Bacukiki Barat yang menjadi lokus penanganan stunting di kota Parepare untuk tahun 2022, sehingga untuk mengoptimalkan upaya penanggulangan Stunting. Kami dari DP3A bersama PKK kota mengambil langkah awal dengan menyentuh semua  kelurahan di wilayah kecamatan bacukiki barat termasuk tiga lokus di wilayah kecamatan Bacukiki Barat,” terangnya.

PMT katanya sebagai bentuk pemulihan ini dilakukan selama 30 hari kedepan secara kontinu.

Disebutkan, berdasarkan data dinkes, per Agustus 2021, angka stunting di kota parepare turun menjadi 18 persen dibanding tahun lalu.

“Ada penurunan angka. Perbandingan tahun 2020 mencapai angka 33 persen. Jadi, 18 persen angka stunting di kota parepare diharap turun menjadi 14 persen sesuai arahan presiden,” tandasnya. (*)