PAREPARE,DP3A — Pemerintah Kota Parepare ikut Verifikasi Lapanagan Hybrid (VLH) Evaluasi Kota Layak Anak (KLA) tahun 2021, yang diadakan Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Deputi bidang Pemenuhan Hak Anak, secara virtual, Selasa 15 Juni 2021.

Hadir pada saat itu, Walikota Parepare, Dr Taufan Pawe, Sekertaris Daerah, Iwan Asaad, Kepala Dinas Perlindungan Perempuan dan Anak (DPPPA) Parepare, beserta jajaran gugus tugas KLA Parepare, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, lembaga masyarakat dunia usaha, Ketua Puspaga Peduli Ta’ Kota Parepare, Sriyanti Ambar, dan forum anak, di Ruang Pola walikota Parepare.

Pada kesempatan itu juga, Ketua TP PKK Kota Parepare, Hj Erna Rasyid Taufan ikut secara virtual,  menyampaikan program kegiatan berkaitan dengan anak seperti Majelis Anak Saleh, Puspaga Peduli Ta’ dan beberapa program kerjasama dengan stake holder.

Walikota Parepare, Dr Taufan Pawe menyampaikan, pemerintah Kota, bergerak secara maksimal dalam mewujudkan Parepare sebagai Kota Layak Anak, yang telah menjadi karakteristik sebagai kota kelahiran Bj Habibie.

Mendukung hal itu, kata dia, Parepare telah memiliki Peraturan Daerah nomor 12 tahun 2015 tentang Perlindungan Perempuan dan Anak.  Dikatakan pemenuhan hak anak dan perempuan memiliki payung hukum terpikirkan sejak awal kepemimpinannya.

“Ini tidak terlepas dari pengamat kami ingin melahirkan Habibie kecil, Ainun kecil di Kota Parepare ini. Arah dari persoalan anak, perlindungan perempuan itu sendiri kami berkomitmen menjadikan Kota Parepare Kota Cinta Bj Habibie Ainun,” terang Taufan.

VLH Evaluasi KLA yang di pimpin Asisten Deputi Perlindungan Khusus Anak dari Kekerasan, Kemen PPPA, Ciput Eka Purwianti, mengaprsiasi sambutan Walikota Parepare. Ia mengatakan, kepala daerah Kota Parepare dalam memastikan tumbuh kembang anak, dan hak anak terpenuhi, yakni berada di hilur hulu yakni ibu.

“Sehingga perempuan diberdayakan. Diberikan kesempatan, diberikan ruang untuk berpartisipasi dan memperbaiki kualitas hidupnya. Jadi upaya dari Kota Parepare, sesuai visi misinya untuk meciptakan Habibie habibie masa depan,” ucapnya.

Kepala DPPPA Kota Parepare, Hj Andi Rusia, sebagai Penaggung jawab klaster V “Perlindungan Khusus”, mengatakan semua menjawab dengan baik, seperti pertanyaan tentang anak disabilitas, anak yang berhadapan dengan hukum, anak yang membutuhkan perlindungan khusus dan lain sebagainya. Ia berharap dari hasil Evaluasi KLA Parepare bisa meraih Nindya.

“Minimal madya ya, tapi kita harapkan meningkat nindya. Parepare sekarang madya. Verifikasinya berakhir hingga tanggal 20 Juni untuk seluruh kabupaten kota. Jadi kita tunggu pengumuman akhir bulan kalau bukan awal bulan Juli,” pungkasnya. 

Keberhasilan program KLA di Kota Parepare telah terbukti dengan mendapatkan penghargaan KLA Tahun 2017 dan 2018 kategori pratama, lalu tahun 2019 kategori Madya. (upi)